Rabu, 20 November 2013

Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2




1.       Perhatikan format daftar pustaka penulisan ilmiah (scientific research), jelaskan dan beri contoh untuk masing-masing jenis aturan penulisan dalam penulisan ilmiah contoh: sistem Harvard, sistem harvard modivied, sistem vancover, sistem abjad, sistem nomor urut !

Cara penulisan daftar pustaka - daftar pustaka atau bibliografi yaitu daftar buku-buku serta artikel sebagai acuan atau refrensi dalam penulisan karya ilmiah. daftar pustaka umumnya diikutkan pada akhir catatan serta berperan untuk pembaca supaya bisa lihat kembali sumber asli dari refrensi karya ilmiah yang ditulis.

berikut Cara Penulisan Daftar Pustaka

1. Penyusunan urutan daftar pustaka menurut alfabet yang dengan berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa memakai angka ( , 2, 3, dan sebagainya )

2. Dalam penulisan daftar pustaka butuh di perhatikan banyak hal di bawah ini :
menulis nama pengarang ( nama pengarang sisi belakang terlebih dulu ditulis, lantas diikuti dengan nama depan )
catat tahun terbit buku, sesudah itu diberi sinyal titik (. )
catat tahun terbit buku memberikan garis bawah atau cetak miring. sesudah judul buku lantas diberikan sinyal titik (. )
catat kota terbit serta nama penerbitnya. pada ke-2 sisi tersebut diberi sinyal titik dua ( : ), setelah nama penerbit diberikan sinyal titik (. )

3. Apabila dapat dipakai dua sumber pustaka atau lebih dengan pengarang yang sama, maka sumber dirilis dari buku yang terlebih dulu terbit, lantas diikuti dengan buku yang baru terbit. pada ke-2 sumber pustaka itu dibubuhkan sinyal garis panjang.

4. Apabila daftar pustaka datang dari sumber internet, maka bisa ditulis layaknya yang dianjurkan oleh sophia ( 2002 ), di mana komponen bibliografi online tersebut ditulis seperti berikut :
·         nama pengarang
·         tanggal revisi terakhhir
·         judul makalah
·         media yang memuat
·         url yang terdiri dari protocol/situs/path/file
·         tanggal akses

5. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama ; penulisan nama untuk awal memakai huruf besar terlebih dulu sesudah nama belakang ditulis beri ( sinyal koma ), diawali dari nama belakang lantas beri ( sinyal koma ) serta dilanjutkan dengan nama depan, ke-2 ; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga ; judul bukunya ingat ditulis unakan huruf miring sesudah judul pakai ( sinyal titik ), keempat ; area diterbitkannya sesudah area penerbitan pakai ( sinyal titik dua ), serta kelima ; penerbit buku tersebut diakhiri dengan ( sinyal titik ). layaknya perumpamaan di bawah ini :
peranginangin, kasiman ( 2006 ). aplikasi situs dengan php serta mysql. yogyakarta : penerbit andi offset.
soekirno, harimurti ( 2005 ). langkah gampang menginstall situs server berbasis windows server 2003. jakarta : elex media komputindo.

6. Penulisan daftar pustaka yang kian lebih satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. pertama catat nama belakang dari penulis yang pertama sesudah nama belakang beri ( sinyal koma ) lantas catat nama depan bila nama depan berbentuk singkatan catat saja singkatan itu sesudah nama pertama selesai beri ( sinyal titik ) lantas beri ( sinyal koma ) untuk nama ke-2 / ketiga ditulis sama layaknya nama sali alis tak ada pergantian, yang beralih penulisannya cuma orang pertama namun orang ke-2 serta ketiga terus. sesudah penulisan nama ke-2 selesai, nah bila tiga penulis pakai sinyal serta ( & ) pada nama paling akhir begitupula bila penulisnya cuma dua orang saja, sesudah penulisan nama selesai, ke-2 ; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan dimulai sinyal kurung buka serta kurung tutup/ ( ) sesudah itu beri ( sinyal titik ). ketiga ; judul buku atau karangan sesudah itu beri ( sinyal koma ) serta ditulis dengan huruf miring ok. keempat ; yakni penulisan area penerbitan/cetakan sesudah itu beri ( sinyal titik dua : ) serta paling akhir kelima ; nama perusahaan penerbit buku atau catatan tersebut serta diakhiri ( sinyal titik ) ok. untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. nah ini perumpamaannya layaknya di bawah ini :
suteja, b. r., sarapung, j. a, & handaya, w. b. t. ( 2008 ). memasuki dunia e-learning, bandung : penerbit informatika.
whitten, j. l., bentley, l. d., dittman, k. c. ( 2004 ). systems analysis and design methods. indianapolis : mcgraw-hill education.

Dalam setiap penulisan karya ilmiah, pasti dituntut untuk memasukkan Studi Pustaka.  Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

Mengapa Studi Pustaka Penting?

Studi Pustaka penting untuk dilakukan untuk membantu peneliti dalam menemukan teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti. Disamping itu peneliti akan memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Jadi dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

Ciri Utama Studi Kepustakaan :

Pertama, bahwa data pustaka adalah data yang bersifat siap pakai. Dalam hal ini peneliti berhadapan langsung dengan data baik teks maupun angka yang sudah ada dan tidak harus menemukan langsung data dari lapangan. Inilah kemudian yang menyebabkan data pustaka seringkali disebut sebagai sumber sekunder yang bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Ciri yang lain adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Tinjauan Pustaka Versus Daftar Pustaka

Tinjauan pustaka yang baik, harus memiliki rujukan/acuan di dalamnya. Rujukan merupakan pengakuan bahwa teori yang ditulisnya memiliki sumber dari pustaka lain yang pernah ada sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini.
"Mengacu pada pendapat Bower (1995), Sistem Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan hasil yang menguntungkan."
Pada contoh tersebut, terdapat satu rujukan dalam teori yang digunakan yaitu Bower (1995). Rujukan tersebut  berarti bahwa teori sistem informasi yang disampaikan penulis, merujuk pada bukunya Bower yang diterbitkan pada tahun 1995. Selanjutnya untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Jadi dengan demikian Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan.

Menulis Rujukan Pustaka dengan Format Harvard

Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Nama jurnal, majalah atau alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.

Contoh Penulisan Rujukan dengan format Harvard
(Sumber : PKM Dikti, 2011)
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Buller 1994a), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Buller 1994b, Washington 1999)."

Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Buller H, Hoggart K. (1994a). New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England Journal Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. (1994b). The social integration of British home owners into French rural communities. Journal Rural Studies 10(2):197–210.
Jones,  Green. (1963). Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr.
Smith. (1983). Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Pr.
Washington, Mery. (1999). Planning aspects of second homes. Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.

Menulis Rujukan Pustaka Format Vancouver

Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard.

Contoh Rujukan dengan Format Vancouver
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain [1]. Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane [2,3] dan Lewis [4].”
“Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal [1,4,5] bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak [3].”

Contoh Daftar Pustaka dengan format Vancouver :
[1]  Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory. Ind Journal Med. 2005;337:435-9.
[2]  Lane, Grinspoon. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
[3]  Lane, Grinspoon. Behavioural Neurology and Neuropsychology. New Journal, ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 1997.
[4] Lewis, Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. Jurnal Endod 1994; 20: 355-6.

2.       Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah!
Publikasi dan Presentasi Karya Ilmiah
1. Publikasi Karya Ilmiah
Tidak semua karya ilmiah dipublikasi
Karya Ilmiah yang disusun untuk pencapaian gelar akademik (Sarjana Muda, S1, S2 dan S3) termasuk karya ilmiah yang tidak dipublikasikan, karena pertanggung-jawaban ilmiahnya terbatas pada dewan pembimbing dan penguji di perguruan tinggi
Jadi Disertasi, Thesis, Skripsi dan PI digolongkan sebagai unpublished thesis atau karya ilmiah yang tidak dipublikasikan
Publikasi Karya Ilmiah dilakukan melalui:
• Penerbitan karya ilmiah dalam Jurnal Ilmiah
• Dipresentasikan pada seminar, workshop atau pertemuan ilmiah
• Bila sudah dipresentasikan pada seminar biasanya karya ilmiah juga akan diterbitkan dalam Prosiding seminar yang bersangkutan

Pemilihan Media Publikasi
Jurnal, Seminar + Prosiding, Workshop atau Pertemuan Ilmiah yang dipilih sebagai media publikasi haruslah terakreditasi dan/atau diakui oleh komunitas ilmuwan berkait
Penuhi syarat ketentuan penerbitan dalam Media Publikasi yang dipilih
• Banyak halaman yang diperkenankan
• Ukuran Font, Jenis Font, Margin dan Spasi
• Format tulisan, bagian-bagian pelengkap (misalnya: Abstrak), bagian-bagian tulisan (sub-bab)

Abstrak secara ringkas dalam satu alinea menyebutkan tujuan, metodologi dan hasil penelitian. Abstrak ditulis tidak lebih dari ¾ halaman
Abstrak Extended berbeda dengan Abstrak.
Abstrak Extended memungkinkan pencantuman pembahasan, biasanya Extended Abstract disyaratkan untuk penerimaan makalah dalam seminar. Panjang Extended Abstract mungkin sampai 5 halaman
Secara umum Makalah dalam Jurnal Ilmiah terdiri dari:
o Abstrak
o Pendahuluan: formulasi masalah penelitian
o Telaah Pustaka
o Metodologi Penelitian: alat, bahan dan waktu penelitian, metode pengambilan sampel, perumusan variabel-variabel
o Hasil Penelitian dan Pembahasan
o Penutup: Kesimpulan dan Saran (Saran perbaikan hasil penelitian atau pengembangan penelitian)
Pencantuman Alamat Korespondensi (E-mail penulis dicantumkan agar terjadi komunikasi ilmiah antara nara sumber dan pembacanya)
• Batas waktu pengiriman artikel karya ilmiah
• Biaya pemuatan

Beberapa jurnal mensyaratkan pembayaran biaya pemuatan tulisan yang tidak sedikit
Hindari pemuatan artikel ilmiah yang sama ke beberapa jurnal
Bila artikel ditulis oleh lebih dari satu penulis, urutkan nama penulis sesuai dengan kontribusinya
Penulis dengan kontribusi yang paling besar menjadi penulis pertama
(Perhatikan kembali Etika Penelitian)
2. Panduan Presentasi Karya Ilmiah
Presentasi karya ilmiah baik oral maupun melalui tulisan harus menggunakan Bahasa yang lugas, jelas, ringkas, dimengerti dan tidak ambigu, tidak menyebabkan interpretasi berbeda
Presentasi Karya Ilmiah dalam Ujian, Seminar atau Workshop biasanya tidak lebih dari 15 menit
Setelah presentasi dibuka sesi tanya-jawab atau diskusi
Persiapkan materi presentasi dalam jumlah yang memadai, jangan terlalu banyak, perhatikan alokasi waktu presentasi. Karena itu dianjurkan untuk berlatih sebelum melakukan presentasi
Dalam seminar atau workshop lebih bermanfaat apabila lebih banyak waktu diluangkan untuk berdiskusi
Bila membuat slide presentasi dengan Microsoft – Power Point (beberapa point dapat juga diaplikasikan untuk slide yang ditulis tangan):
• Gunakan latar belakang dan huruf yang kontras
• Perhatikan ukuran font, jangan terlalu kecil
• Perhatikan batas halaman per slide, jangan menulis melebihi satu halaman slide, karena tidak akan terlihat ketika ditayangkan
• Tuliskan point-point artikel Anda, jangan men-copy nya langsung dari artikel.
• Hindari penggunaan terlalu banyak animasi, modifikasi suara/video atau slide transition. Jangan terlalu artistik, karena akan mengaburkan perhatian pendengar



3.       Jelaskan jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan dengan cara yang berlaku?
Yang harus dicantumkan adalah yang termasuk kedalam penyusunan karya ilmiah. Yang termasuk kedalam isi dan inti dari penulisan tersebut. Berikut hal-hal yang ada dala penulisan ilmiah :
Halaman Sampul

Dicantumkan judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah dan tempat serta waktu penulisan makalah. Terkait dengan pembuatan judul makalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat.
Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk kalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik (.).
Judul makalah hendaknya singkat dan jelas, sebaiknya berkisar 5-15 buah kata.
Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun, judul makalah harus tetap mencerinkan isi makalah.
- Daftar Isi

Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan (1) judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas), (2) penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah, dan (3) penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan antarbagian dua spasi.

- Daftar Tabel dan Gambar

Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan terpisah, tetapi jika hanya terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.

- Bagian Inti

Ada tiga macam cara penulisan yang dapat dipakai dalam susunan bagian inti, yaitu :
Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab),
Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad, dan
Penulisan tanpa menggunakan angka maupun abjad
- Pendahuluan

Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :
Setiap unsur bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian.
Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur, dapat dilakukan dengan pergantian paragraf.
- Latar Belakang

Butir-butir yang seyogyanya ada dalam latar belakang adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. hal-hal dimaksud dapat berupa paparan teoretis atau pun paparan yang bersifat praktis, tetapi juga bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.

- Masalah atau Topik Bahasan

Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakupi persoalan yang memerlukan penjelasan, deskripsi atau penegasan lebih lanjut. Beberapa pertimbangan dalam menentukan topik adalah :
Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis maupun segi teoritis dan layak untuk dibahas.
Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh
- Tujuan Penulisan Makalah

Makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut.

- Teks Utama

Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.

Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. kemampuan seserang dalam menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindarilah kata-kata seperti : dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya (seberapa besarnya).

Penulisan teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoritis (yang diperoleh dari buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah dan barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat factual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).

- Penutup

Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran (jika dipandang perlu). Bagian ini menandakan berakhirnya makalah. Penulisan bagian penutup dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberikan simpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
Menarik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
Selain itu, pada bagian ini juga dapat disertakan saran atau rekomendari sehubungan dengan masalah yang dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Saran yang dibuat haris eksplisit, kepada siapa saran ditujukan dan tindakan atau hal apa yang disarankan.
- Daftar Rujukan

Teknik penulisan daftar rujukan dibahas dalam materi teknik notasi ilmiah dalam makalah ini.

- Lampiran

Bagian ini berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Bagian ini hendaknya juga bernomor halaman.

SUMBER :
http://www.artikelkomplit.com/2012/10/tata-cara-penulisan-karya-ilmiah.html













Rabu, 16 Oktober 2013

Tugas softskill bahasa indonesia 2


Tugas Penalaran
Nama kelompok       : Erryda Indri Hapsari           (22211482)
                                      Nanda Khairiyah Iwanti    (25211381)
                                      Nurul Aini                            (25211092)


1.    Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?

Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi sebenarnya Telah dibahas oleh pakar / ahli di bidangnya ,
saya mencari dan menganalisa dari buku dan internet.
Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
Fungsi dasar komunikasi
Sejumlah upaya mencoba mensistimasisasikan fungsi utama komunikasi massa, yang pada mulanya dimulai oleh Lasswell (1948) yang memberikan ringkasan/kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai berikut:
pengawasan lingkungan;
pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya;
Transmisi warisan budaya.
Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan pandangan lainnya dengan tujuan mencapai konsensus.
Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi lainnya, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Fungsi utama komunikasi
     Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

2.    Apa fungsi alami bahasa dan fungsi buatan!

1.     Bahasa alami dibagi lagi menjadi dua:
·         Bahasa isyarat, dibagi menjadi dua :
a.    Bahasa isyarat buatan (berlaku khusus). Dan hanya untuk orang khusus. Bahasa dan symbol yang digunakan juga berlaku khusus dan hanya berlaku untuk orang-orang khusus,. Misalnya, bahasa yang digunakan oleh orang-orang bisu, hanya berlaku untuk orang bisu. Atau misalnya, simbol-simbol tertentu yang biasanya digunakan oleh para intel, biasanya digunakan dan hanya berlaku untuk para intel juga
b.     Bahasa isyarat biasa yang berlaku umum. Artinya difahami bersama, yakni menyetujui suatu rumusan yang dimintakan persetujuan kepadanya. Menggeleng juga sama, ia adalah bahasa isyarat biasa yang berlaku umum, yakni tidak menyetujui apa yang dimintakan persetujian kepada orang yang menggeleng itu.
·         Bahasa biasa, biasanya digunakan untuk komunikasi harian. Symbol sebagai pengandung arti dalam suatu bahasa, disebut kata. Arti yang dikandung disebut makna. Makna kata dalam bahasa biasa, dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
a.    Kata tertentu, untuk arti tertentu. kata dimaksud dalam bahasa Indonesia disebut dengan denotasi. Denotasi adalah makna yang sebenarnya, misalnya, puncak mengandung arti batas ketingggian sebuah gunung.
b.     Kata tertentu untuk sesuatu tertentu yang berbeda atau memilki makna yang dikandung oleh kata tertentu. kata puncak tadi, dapat berarti lain, ketika kaliamt yang disusun menjadi : " Soeharto adalah puncak kejayaan republic Indonesia, di zaman orde baru". Kata puncak untuk kaliamt kedua, tidak lain disebut konotatif.
2. Bahasa Buatan
Bahasa buatan disusun berdasarkan pertimbangan akal semata. Kata yang terkandung dari jenis ini disebut dengan istilah, arti yang terkandung disebut konsep. Bahasa buatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
·         Bahasa istilahi, rumusannya diambil dari bahasa biasa dan sering memunculkan kekaburan makna jika tidak diberi penjelasan sesuai dengan bidang keilmuan yang tercangkup dari bahasa yang dimaksud. Misalnya, kata demokrasi. Kata ini dapat melahirkan kekaburan makna jika tidak dijelaskan oleh mereka yang kompeten dibidang ilmu poitik dan pendidikan kewarganegaraan.
·         Bahasa artificial adalah murni bahasa buatan. Bahasa ini sering pula disebut sebagai bahasa simbolik. Bahasa ini umumnya digunakan untuk rumusan logika matematika dan rumus logika statistik. Misalnya biasanya, 4 X 4 = 16. Atau 43 X 20 = 680. Simbol-simbol bahasa ini, disebut dengan bahasa artificial (logika matematika).

3. Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmiah adalah bahasa buatan. Bukan bahasa alami. Penyebutan bahasa ilmiah sebagai bahasa buatan didorong suatu rumusan bahwa bahasa alami cendrung sewenang-wenang dan sekehendak hati. Sedangkan bahasa buatan, dituntut memiliki kaidah tertentu. Logika tertentu dan cendrung lebih konseptual dibangdingkan dengan bahasa alami. Menurut Cecep Sumarna (2006:239) mengatakan ciri-ciri bahasa ilmiah cenderung :
1. Didasarkan atas pemikiran.
2. Sekehendak hati.
3. Menuntut kemungkinan dialog/diskusi (logic dan memiliki arti yang mendalam)
4. Sifatnya berbentuk pernyataan tidak langsung..
5. Bahasa ilmiah cendrung deklaratif – dapat dinilai benar dan salah, affirmative yang bersifat informatif dan sekaligus neutral positif (kalimat berita). Bahasa ini cendrung mengabaikan dimensi justifikasi dan mengaabaikan sama sekali kecendrungan-kecendrungan subjektif.
3.     Apa yang disebut dengan metakomunikasi?

Metakomunikasi harus kita sadari keberadaanya, hal ini penting mengingat pengaruh meta-komunikasi yang kuat akan selalu menyertai setiap pesan.
“Metakomunikasi” :
- Merupakan uraian yang menggambarkan hubungan antara komunikator dan komunikan saat melakukan komunikasi. Metakomunikasi dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Contohnya dengan tetap tersenyum walaupun sedang marah
- Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar.
Konsep metakomunikasi dapat diilustrasikan sebagai berikut, Anda dapat berkomunikasi tentang semua hal yang ada di dunia - tentang meja dan kursi dimana Anda sedang duduk didepan komputer yang sedang Anda gunakan, atau tentang bagian yang sedang Anda baca sekarang, dan bahasa yang Anda gunakan sekarang adalah bahasa pemrograman. Kita sebut saja semua ini sebagai objek komunikasi, karena Anda berbicara mengenai berbagai objek. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa Anda tidak terbatas untuk berbicara tentang objek, Anda juga bisa berbicara tentang berbicara Anda, Anda bisa berkomunikasi tentang komunikasi Anda, sehingga semua aktivitas ini dapat disebut sebagai metakomunikasi. Dengan cara yang sama, Anda pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa lainnya (meta-bahasa) untuk berbicara tentang bahasa dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Perbedaan antara objek komunikasi dan meta-komunikasi bukan hanya secara keilmuan, hal itu sangatlah terlalu sederhana, oleh karena perlu diketahui bahwa perbedaan diantara kedua bentuk komunikasi tersebut sangat penting dipahami guna menghindari berbagai kerancuan dan konflik dari berbagai interaksi komunikasi interpersonal.
Sebenarnya, Kita menggunakan perbedaan ini setiap hari, namun tidak menyadarinya. Misalnya, ketika Kita mengirim komentar di sebuah forum jejaring sosial kepada seseorang dengan komentar bernada sinis namun kemudian meletakkan smiley di akhir komentar. Dengan mengkomunikasikan smiley, bagi komunikan dapat dimaknai sebagai “pesan yang tidak dipahami secara harfiah, melainkan dapat dipahami bahwa dalam pesan tersebut komunikator sedang mencoba menyampaikan humor.“ Dengan demikian kedudukan smiley adalah sebagai metapesan, merupakan pesan tentang pesan.

Sumber:


Jumat, 04 Oktober 2013

SOAL TES POTENSI AKADEMIK


SINONIM (PERSAMAAN KATA)
1.     BONANZA
a.    Sumberkesenangan
b.    Daerah subur
c.    Judulsinetron
d.    Perayaan
e.    Pertenakan
2.    BANGAK
a.    Bergaya
b.    Namaburung
c.    Penakut
d.    Seperti
e.    Pemberani
3.    TUNA GRAHITNA
a.    Cacattubuh
b.    Takbergairah
c.    Cacat mental
d.    Tidakmengetahui
e.    Tuli
4.    KLEPTOFOBIA
a.    Tergila-gila
b.    Terbayang
c.    Takutkecurian
d.    Penyakitsukamencuri
e.    Berlebih-lebihan
5.    EKLIPS
a.    Lonjong
b.    Gaya grafitasi
c.    GarisKatulistiwa
d.    Penjepitbuku
e.    Gerhana
ANTONIM (LAWAN KATA)
6.    PROMINEN
a.    Konsekuen
b.    Perintis
c.    Taksetuju
d.    Konsisten
e.    Biasa 
7.    KONKAF
a.    Cekung
b.    Cembung
c.    Kerucut
d.    Lensa
e.    Optic
8.    ANGGARA
a.    Kasih
b.    Jinak
c.    Lunak
d.    Sengsara
e.    Gembira
9.    SEKULER
a.    Pemberian
b.    Ketiga
c.    Serikat
d.    Keagamaan
e.    Duniawi
10. ABSURD
a.    Mustahil
b.    Masukakal
c.    Takterpakai
d.    Kekecualian
e.    Omongkosong

ANALOGI (PADANAN HUBUNGAN KATA)
11.  POLITIK : SUAP
a.    Legislatif : pemilu
b.    Ujian : nyontek
c.    Paten : generic
d.    Pedas : cabai
e.    Presiden : menteri
12. MATAHARI : BUMI
BUMI :……….
a.    Matahari
b.    Planet
c.    Bulan
d.    Gravitasi
e.    Bintang
13. ALLEGRO : ADAGIO
a.    Cepat : lambat
b.    Singa : binatang
c.    Babi : rakus
d.    Orang : akal
e.    Merah : putih
14. ETHNOLOGI : BANGSA
a.    Biologi : alam
b.    Patologi : penyakit
c.    Astronomi : penyakit
d.    Geografi : bumi
e.    Demografi : demontrasi
15. AIR : ES = UAP
a.    Mendidih
b.    Awan
c.    Basah
d.    Air
e.    Udara
LOGIKA
16. Semuabinatangadalahmakhlukhidup. Semuamakhlukhidupakanmati. Sapiadalahbinatang yang berekor. Tidaksemuabinatang yang berekormemakanrumut.
Kesimpulan :
a.    Sapidapatmemakanrumput
b.    Sapitidakdapatmakanrumput
c.    Semuabinatangtidakmungkinakanmati
d.    Semuabinatangakanmati
e.    Tidaksemuabinatang yang berekorakanmati
Untuknomor17 – 20 merupakanpenalaran yang terdiridari 3 kalimatyaitupremis mayor, premis minor dankesimpulan.Andaakandimintauntukmenentukanapakahpenalaranitu :
a.    Benar
b.    Salah padapremis mayor
c.    Salah padapremis minor
d.    Salah padapremis mayor dan minor
e.    Salah padakesimpulan


17. Sesuatu yang menempatisuaturuangpastidapatbernafas. Setiap yang bernafaspasstiakanmati. Sesuatu yang menempatiruangakanmati.
18. Setiap orang yang sukamenolongdisukai orang lain. Hanyaorang kaya yang sukamenolong. Tidaksemua orang kaya disukai orang lain.
19. Bagi yang tidakkehilangansesuatu, diamasihmemilikinya. Si Fikritidakkehilanganarloji. Si Fikrimasihmemilikiarloji.
20.Padasaat yang samaseseorangtidakmungkinberadapadaduatempat yang berbeda. SekiranyasiHandatidakberadadikota Bandung. Si Handaberada di kotaMagelang.


PEMBAHASAN
SINONIM
1.     Jawaban : A
BONANZA = SumberKesenangan
2.    Jawaban : E
BANGAK = Pemberani
3.    Jawaban : C
TUNA GRAHITNA = Cacat mental
4.    Jawaban : C
KLEPTOFOBIA = Takutkecurian
5.    Jawaban : E
EKLIPS = Gerhana
ANTONIM
6.    Jawaban : E
PROMINEN (Luarbiasa) X Biasa
7.    Jawaban : B
KONKAF (Cekung) X Cembung (konveks)
8.    Jawaban : D
ANGGARA (Gembira) X sengsara
9.    Jawaban :D
SEKULER (duniawi) X keagamaan
10. Jawaban : B
ABSURD (Mustahil) X masukakal
ANALOGI
11.  Jawaban : B
Politiksisinegatifnyasuap
Ujiansisinegatifnyanyontek
12. Jawaban : C
Mataharidikelilingibumi
Bumidikelilingibulan
13. Jawaban : A
Allegro tempo musikcepat
Adagio tempo musiklambat
14. Jawaban : B
Ethnologiilmu yang mempelajaribangsa
Patologiilmu yang mempelajaripenyakit
15. Jawaban : D
ES berubahmenjadi air
Air berubahmenjadiuap
LOGIKA
16. Jawaban : D
Semuabinatangakanmati
17. Jawaban : B
Salah padapremis mayor
18. Jawaban : C
Salah padapremis minor
19. Jawaban : A
Benar
20.Jawaban : E
Salah padakesimpulan