1. Perhatikan format daftar pustaka penulisan
ilmiah (scientific research), jelaskan dan beri contoh untuk masing-masing
jenis aturan penulisan dalam penulisan ilmiah contoh: sistem Harvard, sistem
harvard modivied, sistem vancover, sistem abjad, sistem nomor urut !
Cara
penulisan daftar pustaka - daftar pustaka atau bibliografi yaitu daftar
buku-buku serta artikel sebagai acuan atau refrensi dalam penulisan karya
ilmiah. daftar pustaka umumnya diikutkan pada akhir catatan serta berperan
untuk pembaca supaya bisa lihat kembali sumber asli dari refrensi karya ilmiah
yang ditulis.
1. Penyusunan urutan daftar pustaka menurut alfabet yang dengan berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa memakai angka ( , 2, 3, dan sebagainya )
2. Dalam penulisan daftar pustaka butuh di perhatikan banyak hal di bawah ini :
menulis nama pengarang ( nama pengarang sisi belakang terlebih dulu ditulis, lantas diikuti dengan nama depan )
catat tahun terbit buku, sesudah itu diberi sinyal titik (. )
catat tahun terbit buku memberikan garis bawah atau cetak miring. sesudah judul buku lantas diberikan sinyal titik (. )
catat kota terbit serta nama penerbitnya. pada ke-2 sisi tersebut diberi sinyal titik dua ( : ), setelah nama penerbit diberikan sinyal titik (. )
3. Apabila dapat dipakai dua sumber pustaka atau lebih dengan pengarang yang sama, maka sumber dirilis dari buku yang terlebih dulu terbit, lantas diikuti dengan buku yang baru terbit. pada ke-2 sumber pustaka itu dibubuhkan sinyal garis panjang.
4. Apabila daftar pustaka datang dari sumber internet, maka bisa ditulis layaknya yang dianjurkan oleh sophia ( 2002 ), di mana komponen bibliografi online tersebut ditulis seperti berikut :
·
nama pengarang
·
tanggal revisi terakhhir
·
judul makalah
·
media yang memuat
·
url yang terdiri dari protocol/situs/path/file
·
tanggal akses
5. Penulisan daftar pustaka dalam
pengambilan data dari buku, pertama ; penulisan nama untuk awal memakai huruf
besar terlebih dulu sesudah nama belakang ditulis beri ( sinyal koma ), diawali
dari nama belakang lantas beri ( sinyal koma ) serta dilanjutkan dengan nama
depan, ke-2 ; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga ; judul bukunya
ingat ditulis unakan huruf miring sesudah judul pakai ( sinyal titik ), keempat
; area diterbitkannya sesudah area penerbitan pakai ( sinyal titik dua ), serta
kelima ; penerbit buku tersebut diakhiri dengan ( sinyal titik ). layaknya
perumpamaan di bawah ini :
peranginangin, kasiman ( 2006 ). aplikasi situs dengan php serta mysql. yogyakarta : penerbit andi offset.
soekirno, harimurti ( 2005 ). langkah gampang menginstall situs server berbasis windows server 2003. jakarta : elex media komputindo.
6. Penulisan daftar pustaka yang kian lebih satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. pertama catat nama belakang dari penulis yang pertama sesudah nama belakang beri ( sinyal koma ) lantas catat nama depan bila nama depan berbentuk singkatan catat saja singkatan itu sesudah nama pertama selesai beri ( sinyal titik ) lantas beri ( sinyal koma ) untuk nama ke-2 / ketiga ditulis sama layaknya nama sali alis tak ada pergantian, yang beralih penulisannya cuma orang pertama namun orang ke-2 serta ketiga terus. sesudah penulisan nama ke-2 selesai, nah bila tiga penulis pakai sinyal serta ( & ) pada nama paling akhir begitupula bila penulisnya cuma dua orang saja, sesudah penulisan nama selesai, ke-2 ; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan dimulai sinyal kurung buka serta kurung tutup/ ( ) sesudah itu beri ( sinyal titik ). ketiga ; judul buku atau karangan sesudah itu beri ( sinyal koma ) serta ditulis dengan huruf miring ok. keempat ; yakni penulisan area penerbitan/cetakan sesudah itu beri ( sinyal titik dua : ) serta paling akhir kelima ; nama perusahaan penerbit buku atau catatan tersebut serta diakhiri ( sinyal titik ) ok. untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. nah ini perumpamaannya layaknya di bawah ini :
suteja, b. r., sarapung, j. a, & handaya, w. b. t. ( 2008 ). memasuki dunia e-learning, bandung : penerbit informatika.
whitten, j. l., bentley, l. d., dittman, k. c. ( 2004 ). systems analysis and design methods. indianapolis : mcgraw-hill education.
peranginangin, kasiman ( 2006 ). aplikasi situs dengan php serta mysql. yogyakarta : penerbit andi offset.
soekirno, harimurti ( 2005 ). langkah gampang menginstall situs server berbasis windows server 2003. jakarta : elex media komputindo.
6. Penulisan daftar pustaka yang kian lebih satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. pertama catat nama belakang dari penulis yang pertama sesudah nama belakang beri ( sinyal koma ) lantas catat nama depan bila nama depan berbentuk singkatan catat saja singkatan itu sesudah nama pertama selesai beri ( sinyal titik ) lantas beri ( sinyal koma ) untuk nama ke-2 / ketiga ditulis sama layaknya nama sali alis tak ada pergantian, yang beralih penulisannya cuma orang pertama namun orang ke-2 serta ketiga terus. sesudah penulisan nama ke-2 selesai, nah bila tiga penulis pakai sinyal serta ( & ) pada nama paling akhir begitupula bila penulisnya cuma dua orang saja, sesudah penulisan nama selesai, ke-2 ; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan dimulai sinyal kurung buka serta kurung tutup/ ( ) sesudah itu beri ( sinyal titik ). ketiga ; judul buku atau karangan sesudah itu beri ( sinyal koma ) serta ditulis dengan huruf miring ok. keempat ; yakni penulisan area penerbitan/cetakan sesudah itu beri ( sinyal titik dua : ) serta paling akhir kelima ; nama perusahaan penerbit buku atau catatan tersebut serta diakhiri ( sinyal titik ) ok. untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. nah ini perumpamaannya layaknya di bawah ini :
suteja, b. r., sarapung, j. a, & handaya, w. b. t. ( 2008 ). memasuki dunia e-learning, bandung : penerbit informatika.
whitten, j. l., bentley, l. d., dittman, k. c. ( 2004 ). systems analysis and design methods. indianapolis : mcgraw-hill education.
Dalam setiap penulisan karya ilmiah, pasti dituntut untuk
memasukkan Studi Pustaka. Studi kepustakaan
adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis
baik tercetak maupun elektronik lain.
Mengapa Studi Pustaka Penting?
Studi Pustaka penting untuk dilakukan untuk membantu peneliti dalam menemukan teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti. Disamping itu peneliti akan memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Jadi dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Ciri Utama Studi Kepustakaan :
Pertama, bahwa data pustaka adalah data yang bersifat siap pakai. Dalam hal ini peneliti berhadapan langsung dengan data baik teks maupun angka yang sudah ada dan tidak harus menemukan langsung data dari lapangan. Inilah kemudian yang menyebabkan data pustaka seringkali disebut sebagai sumber sekunder yang bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Ciri yang lain adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Tinjauan Pustaka Versus Daftar Pustaka
Tinjauan pustaka yang baik, harus memiliki rujukan/acuan di dalamnya. Rujukan merupakan pengakuan bahwa teori yang ditulisnya memiliki sumber dari pustaka lain yang pernah ada sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini.
"Mengacu pada pendapat Bower (1995), Sistem Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan hasil yang menguntungkan."
Pada contoh tersebut, terdapat satu rujukan dalam teori yang digunakan yaitu Bower (1995). Rujukan tersebut berarti bahwa teori sistem informasi yang disampaikan penulis, merujuk pada bukunya Bower yang diterbitkan pada tahun 1995. Selanjutnya untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Jadi dengan demikian Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Menulis Rujukan Pustaka dengan Format Harvard
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Nama jurnal, majalah atau alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.
Contoh Penulisan Rujukan dengan format Harvard
(Sumber : PKM Dikti, 2011)
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Buller 1994a), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Buller 1994b, Washington 1999)."
Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Buller H, Hoggart K. (1994a). New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England Journal Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. (1994b). The social integration of British home owners into French rural communities. Journal Rural Studies 10(2):197–210.
Jones, Green. (1963). Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr.
Smith. (1983). Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Pr.
Washington, Mery. (1999). Planning aspects of second homes. Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Menulis Rujukan Pustaka Format Vancouver
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard.
Contoh Rujukan dengan Format Vancouver
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain [1]. Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane [2,3] dan Lewis [4].”
“Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal [1,4,5] bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak [3].”
Contoh Daftar Pustaka dengan format Vancouver :
[1] Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory. Ind Journal Med. 2005;337:435-9.
[2] Lane, Grinspoon. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
[3] Lane, Grinspoon. Behavioural Neurology and Neuropsychology. New Journal, ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 1997.
[4] Lewis, Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. Jurnal Endod 1994; 20: 355-6.
Mengapa Studi Pustaka Penting?
Studi Pustaka penting untuk dilakukan untuk membantu peneliti dalam menemukan teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti. Disamping itu peneliti akan memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya. Jadi dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Ciri Utama Studi Kepustakaan :
Pertama, bahwa data pustaka adalah data yang bersifat siap pakai. Dalam hal ini peneliti berhadapan langsung dengan data baik teks maupun angka yang sudah ada dan tidak harus menemukan langsung data dari lapangan. Inilah kemudian yang menyebabkan data pustaka seringkali disebut sebagai sumber sekunder yang bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan. Ciri yang lain adalah bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Tinjauan Pustaka Versus Daftar Pustaka
Tinjauan pustaka yang baik, harus memiliki rujukan/acuan di dalamnya. Rujukan merupakan pengakuan bahwa teori yang ditulisnya memiliki sumber dari pustaka lain yang pernah ada sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini.
"Mengacu pada pendapat Bower (1995), Sistem Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan hasil yang menguntungkan."
Pada contoh tersebut, terdapat satu rujukan dalam teori yang digunakan yaitu Bower (1995). Rujukan tersebut berarti bahwa teori sistem informasi yang disampaikan penulis, merujuk pada bukunya Bower yang diterbitkan pada tahun 1995. Selanjutnya untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Jadi dengan demikian Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Menulis Rujukan Pustaka dengan Format Harvard
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Nama jurnal, majalah atau alamat Internet ditulis menggunakan huruf italic.
Contoh Penulisan Rujukan dengan format Harvard
(Sumber : PKM Dikti, 2011)
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond et al. 1955, Jones dan Green 1963)."
"Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu meningkatkan pertumbuhan kacang-kacangan (Buller 1994a), namun telah didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Buller 1994b, Washington 1999)."
Contoh Penulisan Daftar Pustaka :
Buller H, Hoggart K. (1994a). New drugs for acute respiratory distress syndrome. New England Journal Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. (1994b). The social integration of British home owners into French rural communities. Journal Rural Studies 10(2):197–210.
Jones, Green. (1963). Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr.
Smith. (1983). Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Pr.
Washington, Mery. (1999). Planning aspects of second homes. Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Menulis Rujukan Pustaka Format Vancouver
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard.
Contoh Rujukan dengan Format Vancouver
"Uraian tentang dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi yang lain [1]. Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane [2,3] dan Lewis [4].”
“Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal [1,4,5] bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak [3].”
Contoh Daftar Pustaka dengan format Vancouver :
[1] Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory. Ind Journal Med. 2005;337:435-9.
[2] Lane, Grinspoon. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
[3] Lane, Grinspoon. Behavioural Neurology and Neuropsychology. New Journal, ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 1997.
[4] Lewis, Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. Jurnal Endod 1994; 20: 355-6.
2. Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan
penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah!
Publikasi dan
Presentasi Karya Ilmiah
1. Publikasi Karya Ilmiah
Tidak semua karya ilmiah dipublikasi
Karya Ilmiah yang disusun untuk pencapaian gelar akademik
(Sarjana Muda, S1, S2 dan S3) termasuk karya ilmiah yang tidak dipublikasikan,
karena pertanggung-jawaban ilmiahnya terbatas pada dewan pembimbing dan penguji
di perguruan tinggi
Jadi Disertasi, Thesis, Skripsi dan PI digolongkan sebagai
unpublished thesis atau karya ilmiah yang tidak dipublikasikan
Publikasi Karya Ilmiah dilakukan melalui:
• Penerbitan karya ilmiah dalam Jurnal Ilmiah
• Dipresentasikan pada seminar, workshop atau pertemuan
ilmiah
• Bila sudah dipresentasikan pada seminar biasanya karya
ilmiah juga akan diterbitkan dalam Prosiding seminar yang bersangkutan
Pemilihan Media Publikasi
Jurnal, Seminar + Prosiding, Workshop atau Pertemuan Ilmiah
yang dipilih sebagai media publikasi haruslah terakreditasi dan/atau diakui
oleh komunitas ilmuwan berkait
Penuhi syarat ketentuan penerbitan dalam Media Publikasi
yang dipilih
• Banyak halaman yang diperkenankan
• Ukuran Font, Jenis Font, Margin dan Spasi
• Format tulisan, bagian-bagian pelengkap (misalnya:
Abstrak), bagian-bagian tulisan (sub-bab)
Abstrak secara ringkas dalam satu alinea menyebutkan tujuan,
metodologi dan hasil penelitian. Abstrak ditulis tidak lebih dari ¾ halaman
Abstrak Extended berbeda dengan Abstrak.
Abstrak Extended memungkinkan pencantuman pembahasan,
biasanya Extended Abstract disyaratkan untuk penerimaan makalah dalam seminar.
Panjang Extended Abstract mungkin sampai 5 halaman
Secara umum Makalah dalam Jurnal Ilmiah terdiri dari:
o Abstrak
o Pendahuluan: formulasi masalah penelitian
o Telaah Pustaka
o Metodologi Penelitian: alat, bahan dan waktu penelitian,
metode pengambilan sampel, perumusan variabel-variabel
o Hasil Penelitian dan Pembahasan
o Penutup: Kesimpulan dan Saran (Saran perbaikan hasil
penelitian atau pengembangan penelitian)
Pencantuman Alamat Korespondensi
(E-mail penulis dicantumkan agar terjadi komunikasi ilmiah antara nara sumber
dan pembacanya)
• Batas waktu pengiriman artikel
karya ilmiah
• Biaya pemuatan
Beberapa jurnal mensyaratkan pembayaran biaya pemuatan
tulisan yang tidak sedikit
Hindari pemuatan artikel ilmiah yang sama ke beberapa jurnal
Bila artikel ditulis oleh lebih dari satu penulis, urutkan
nama penulis sesuai dengan kontribusinya
Penulis dengan kontribusi yang paling besar menjadi penulis
pertama
(Perhatikan kembali Etika Penelitian)
2. Panduan Presentasi Karya Ilmiah
Presentasi karya ilmiah baik oral maupun melalui tulisan
harus menggunakan Bahasa yang lugas, jelas, ringkas, dimengerti dan tidak
ambigu, tidak menyebabkan interpretasi berbeda
Presentasi Karya Ilmiah dalam Ujian, Seminar atau Workshop
biasanya tidak lebih dari 15 menit
Setelah presentasi dibuka sesi tanya-jawab atau diskusi
Persiapkan materi presentasi dalam jumlah yang memadai,
jangan terlalu banyak, perhatikan alokasi waktu presentasi. Karena itu
dianjurkan untuk berlatih sebelum melakukan presentasi
Dalam seminar atau workshop lebih bermanfaat apabila lebih
banyak waktu diluangkan untuk berdiskusi
Bila membuat slide presentasi dengan Microsoft – Power Point
(beberapa point dapat juga diaplikasikan untuk slide yang ditulis tangan):
• Gunakan latar belakang dan huruf yang kontras
• Perhatikan ukuran font, jangan terlalu kecil
• Perhatikan batas halaman per slide, jangan menulis
melebihi satu halaman slide, karena tidak akan terlihat ketika ditayangkan
• Tuliskan point-point artikel Anda, jangan men-copy nya langsung
dari artikel.
• Hindari penggunaan terlalu banyak animasi, modifikasi
suara/video atau slide transition. Jangan terlalu artistik, karena akan
mengaburkan perhatian pendengar
3. Jelaskan jika sumber informasi berupa buku
atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan dengan cara yang berlaku?
Yang harus dicantumkan adalah yang termasuk kedalam
penyusunan karya ilmiah. Yang termasuk kedalam isi dan inti dari penulisan
tersebut. Berikut hal-hal yang ada dala penulisan ilmiah :
Halaman Sampul
Dicantumkan judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah dan tempat serta waktu penulisan makalah. Terkait dengan pembuatan judul makalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik
yang diangkat.
Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa,
bukan dalam bentuk kalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan
tanda titik (.).
Judul makalah hendaknya singkat dan jelas, sebaiknya
berkisar 5-15 buah kata.
Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui
isinya. Namun, judul makalah harus tetap mencerinkan isi makalah.
- Daftar Isi
Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan (1) judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas), (2) penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah, dan (3) penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan antarbagian dua spasi.
- Daftar Tabel dan Gambar
Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan terpisah, tetapi jika hanya terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
- Bagian Inti
Ada tiga macam cara penulisan yang dapat dipakai dalam susunan bagian inti, yaitu :
Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab),
Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan
dengan abjad, dan
Penulisan tanpa menggunakan angka maupun abjad
- Pendahuluan
Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :
Setiap unsur bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan
sebagai subbagian.
Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak
dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam
bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur, dapat dilakukan dengan
pergantian paragraf.
- Latar Belakang
Butir-butir yang seyogyanya ada dalam latar belakang adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. hal-hal dimaksud dapat berupa paparan teoretis atau pun paparan yang bersifat praktis, tetapi juga bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
- Masalah atau Topik Bahasan
Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakupi persoalan yang memerlukan penjelasan, deskripsi atau penegasan lebih lanjut. Beberapa pertimbangan dalam menentukan topik adalah :
Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi
praktis maupun segi teoritis dan layak untuk dibahas.
Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat
penulis.
Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak
terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut
memungkinkan untuk diperoleh
- Tujuan Penulisan Makalah
Makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut.
- Teks Utama
Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. kemampuan seserang dalam menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan bagian teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindarilah kata-kata seperti : dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-besarnya (seberapa besarnya).
Penulisan teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan dapat berupa bahan yang bersifat teoritis (yang diperoleh dari buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah dan barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat factual-empiris (yang terdapat dalam kehidupan nyata).
- Penutup
Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran (jika dipandang perlu). Bagian ini menandakan berakhirnya makalah. Penulisan bagian penutup dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah
dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum
cukup bahan untuk memberikan simpulan terhadap masalah yang dibahas, atau
dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
Menarik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama
makalah.
Selain itu, pada bagian ini juga dapat disertakan saran atau
rekomendari sehubungan dengan masalah yang dibahas. Saran harus relevan dengan
apa yang telah dibahas. Saran yang dibuat haris eksplisit, kepada siapa saran
ditujukan dan tindakan atau hal apa yang disarankan.
- Daftar Rujukan
Teknik penulisan daftar rujukan dibahas dalam materi teknik notasi ilmiah dalam makalah ini.
- Lampiran
Bagian ini berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Bagian ini hendaknya juga bernomor halaman.
SUMBER :
http://www.artikelkomplit.com/2012/10/tata-cara-penulisan-karya-ilmiah.html