Tugas
Penalaran
Nama kelompok :
Erryda Indri Hapsari (22211482)
Nanda Khairiyah
Iwanti (25211381)
Nurul Aini (25211092)
1. Mengapa
fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi
utama?
Fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi sebenarnya Telah
dibahas oleh pakar / ahli di bidangnya ,
saya mencari dan menganalisa dari buku dan internet.
saya mencari dan menganalisa dari buku dan internet.
Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
Fungsi dasar komunikasi
Sejumlah upaya mencoba mensistimasisasikan fungsi utama komunikasi massa, yang pada mulanya dimulai oleh Lasswell (1948) yang memberikan ringkasan/kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai berikut:
pengawasan lingkungan;
pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya;
Transmisi warisan budaya.
Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan pandangan lainnya dengan tujuan mencapai konsensus.
Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi lainnya, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Sejumlah upaya mencoba mensistimasisasikan fungsi utama komunikasi massa, yang pada mulanya dimulai oleh Lasswell (1948) yang memberikan ringkasan/kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai berikut:
pengawasan lingkungan;
pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya;
Transmisi warisan budaya.
Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan pandangan lainnya dengan tujuan mencapai konsensus.
Fungsi sosialisasi merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi lainnya, atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Fungsi utama komunikasi
Bahasa sebagai sarana komunikasi
mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan
atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa
dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring
perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa
dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa
kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada
penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat
Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang
Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk
penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi
tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
2. Apa
fungsi alami bahasa dan fungsi buatan!
1. Bahasa alami dibagi lagi
menjadi dua:
· Bahasa
isyarat, dibagi menjadi dua :
a. Bahasa isyarat buatan (berlaku
khusus). Dan hanya untuk orang khusus. Bahasa dan symbol yang digunakan juga
berlaku khusus dan hanya berlaku untuk orang-orang khusus,. Misalnya, bahasa
yang digunakan oleh orang-orang bisu, hanya berlaku untuk orang bisu. Atau
misalnya, simbol-simbol tertentu yang biasanya digunakan oleh para intel,
biasanya digunakan dan hanya berlaku untuk para intel juga
b. Bahasa isyarat biasa yang
berlaku umum. Artinya difahami bersama, yakni menyetujui suatu rumusan yang
dimintakan persetujuan kepadanya. Menggeleng juga sama, ia adalah bahasa
isyarat biasa yang berlaku umum, yakni tidak menyetujui apa yang dimintakan
persetujian kepada orang yang menggeleng itu.
· Bahasa
biasa, biasanya digunakan untuk komunikasi harian. Symbol sebagai pengandung
arti dalam suatu bahasa, disebut kata. Arti yang dikandung disebut makna. Makna
kata dalam bahasa biasa, dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kata tertentu, untuk arti tertentu.
kata dimaksud dalam bahasa Indonesia disebut dengan denotasi. Denotasi adalah
makna yang sebenarnya, misalnya, puncak mengandung arti batas ketingggian
sebuah gunung.
b. Kata tertentu untuk sesuatu
tertentu yang berbeda atau memilki makna yang dikandung oleh kata tertentu.
kata puncak tadi, dapat berarti lain, ketika kaliamt yang disusun menjadi :
" Soeharto adalah puncak kejayaan republic Indonesia, di zaman orde
baru". Kata puncak untuk kaliamt kedua, tidak lain disebut konotatif.
2. Bahasa Buatan
Bahasa buatan disusun berdasarkan pertimbangan akal
semata. Kata yang terkandung dari jenis ini disebut dengan istilah, arti yang
terkandung disebut konsep. Bahasa buatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
· Bahasa
istilahi, rumusannya diambil dari bahasa biasa dan sering memunculkan kekaburan
makna jika tidak diberi penjelasan sesuai dengan bidang keilmuan yang
tercangkup dari bahasa yang dimaksud. Misalnya, kata demokrasi. Kata ini dapat
melahirkan kekaburan makna jika tidak dijelaskan oleh mereka yang kompeten dibidang
ilmu poitik dan pendidikan kewarganegaraan.
· Bahasa
artificial adalah murni bahasa buatan. Bahasa ini sering pula disebut sebagai
bahasa simbolik. Bahasa ini umumnya digunakan untuk rumusan logika matematika
dan rumus logika statistik. Misalnya biasanya, 4 X 4 = 16. Atau 43 X 20 = 680.
Simbol-simbol bahasa ini, disebut dengan bahasa artificial (logika matematika).
3. Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmiah adalah bahasa buatan. Bukan bahasa alami.
Penyebutan bahasa ilmiah sebagai bahasa buatan didorong suatu rumusan bahwa
bahasa alami cendrung sewenang-wenang dan sekehendak hati. Sedangkan bahasa
buatan, dituntut memiliki kaidah tertentu. Logika tertentu dan cendrung lebih
konseptual dibangdingkan dengan bahasa alami. Menurut Cecep Sumarna (2006:239)
mengatakan ciri-ciri bahasa ilmiah cenderung :
1. Didasarkan atas pemikiran.
2. Sekehendak hati.
3. Menuntut kemungkinan dialog/diskusi (logic dan
memiliki arti yang mendalam)
4. Sifatnya berbentuk pernyataan tidak langsung..
5. Bahasa ilmiah cendrung deklaratif – dapat dinilai
benar dan salah, affirmative yang bersifat informatif dan sekaligus neutral
positif (kalimat berita). Bahasa ini cendrung mengabaikan dimensi justifikasi
dan mengaabaikan sama sekali kecendrungan-kecendrungan subjektif.
3. Apa yang disebut dengan metakomunikasi?
Metakomunikasi harus kita sadari keberadaanya, hal ini
penting mengingat pengaruh meta-komunikasi yang kuat akan selalu menyertai setiap
pesan.
“Metakomunikasi” :
- Merupakan uraian yang menggambarkan hubungan antara
komunikator dan komunikan saat melakukan komunikasi. Metakomunikasi dapat
berupa pesan verbal dan non verbal. Contohnya dengan tetap tersenyum walaupun
sedang marah
- Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi
pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam
pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar.
Konsep metakomunikasi dapat diilustrasikan sebagai
berikut, Anda dapat berkomunikasi tentang semua hal yang ada di dunia - tentang
meja dan kursi dimana Anda sedang duduk didepan komputer yang sedang Anda gunakan,
atau tentang bagian yang sedang Anda baca sekarang, dan bahasa yang Anda gunakan
sekarang adalah bahasa pemrograman. Kita sebut saja semua ini sebagai objek komunikasi,
karena Anda berbicara mengenai berbagai objek. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa
Anda tidak terbatas untuk berbicara tentang objek, Anda juga bisa berbicara tentang
berbicara Anda, Anda bisa berkomunikasi tentang komunikasi Anda, sehingga semua
aktivitas ini dapat disebut sebagai metakomunikasi. Dengan cara yang sama, Anda
pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa lainnya (meta-bahasa) untuk berbicara
tentang bahasa dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Perbedaan antara objek komunikasi dan meta-komunikasi bukan
hanya secara keilmuan, hal itu sangatlah terlalu sederhana, oleh karena perlu diketahui
bahwa perbedaan diantara kedua bentuk komunikasi tersebut sangat penting dipahami
guna menghindari berbagai kerancuan dan konflik dari berbagai interaksi komunikasi
interpersonal.
Sebenarnya, Kita menggunakan perbedaan ini setiap hari, namun
tidak menyadarinya. Misalnya, ketika Kita mengirim komentar di sebuah forum
jejaring sosial kepada seseorang dengan komentar bernada sinis namun kemudian meletakkan
smiley di akhir komentar. Dengan mengkomunikasikan smiley, bagi komunikan dapat
dimaknai sebagai “pesan yang tidak dipahami secara harfiah, melainkan dapat
dipahami bahwa dalam pesan tersebut komunikator sedang mencoba menyampaikan humor.“
Dengan demikian kedudukan smiley adalah sebagai metapesan, merupakan pesan tentang
pesan.
Sumber: